Kamis, 27 September 2012

Arti Pentingnya Organisasi dan Metode


Pengertian Organisasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa yunani. Yang berarti alat. Desainorganisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan.

Organisasi adalah sekelompok orang  yang dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berikut ini adalah pengertian Organisasi menurut beberapa tokoh :

1. Organisasi Menurut Chester I. Bernard

Organisasi merupakan suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3.Organisasi Menurut Stoner

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

4. OrganisasiMenurut Prof. Dr. SondangSiagian
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal.



Manajemen Organisasi







lmu manajemen didefinisikan sebagai yang mempelajari bagaimana cara mencapai tujuan.

Manajemen, dapat di tinjau dari tiga segi :

  • Kepemimpinan, tidak dimaksudkan melakukan sendiri kegiatan-kegiatan operasional akan tetapi menjamin orang lain mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan kebijaksanaan, keputusan, dan pedoman yang telah diberikan. 

kepemimpinan mempunyai dua atribut menurut Mellit yaitu personal dan institusional :





Atribut – atribut personal :
  1. kepemimpinan mencakup intelegensi
  2. keberanian
  3. integritas kekuatan
  4. kesiapan fisik
  5. determinasi
  6. ketekunan

  7. kerja keras
  8. kecerdikan
  9. bahkan terkadang kebingisan
Atribut institusional
 kepemimpinan mencakup :


  1. status

  2. kekayaan

  3. posisi

  4. dan kolega

     atau teman yang mampu


  5. kesempatan atau peluang yang khusus





Dengan demikian seorang pemimpin memang di tuntut mempunyai berbagai kelebihan dari yang dipinpin, seperti keunggulan emosional, keunggulan kecerdasan, keunggulan ketrampilan, keunggulan fisik, kekayaan dan lain sebagainya.

  • Pengambilan keputusan, Kesuksesan seorang pemimpin bukan hanya dilihat dari banyaknya jabatan atau pangkat saja. Tetapi bagaimana bersikap dan mengambil keputusan secara cermat, cerdas, dan cepat. Analisa yang dapat digunakan dalam decition making adalah menggunakan instrument analisa SWOT (Strength/kekuatan, Weakness/kelemahan oprtunity/peluang, Treats/ancaman)

  •  Human Relation, hasil dari kebulatan keputusan tadi pada proses tindak lanjutnya sebaiknya berpijak pada unsur kemanusiaan dan jika digerakkan dengan tepat maka akan menjadi efisien dan jika tidak demikian maka terkadang manusia justru akan menjadi unsur perusak rencana (Destroyer of Planning).

Secara sederhana organisasi sendiri dapat diberi pengertian sebagai suatu system yang saling berpengaruh antar orang dalam kelompok yang bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Lengkapnya dapat dinyatakan sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut pola tertentu, sehingga setiap anggotanya memiliki fungsi dan tugas masing-masing, utamanya lagi kesatuan tersebut mampunyai batas-batas yang jelas sehingga dapat dipisahkan secara tegas dari lingkungannya (Lubis dan Martin,1989).\



C.Manajemen Tata Kerja

Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat.

Berikut pokok tujuan Managemen Tata Kerja :

  • Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
  • Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
  • Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.

Dengan demikian hubungan antara Management dan Tata Kerja dapat digambarkan seperti :

Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

D.Manajemen, Organisasi Dan tata Kerja

Manajemen merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manajer) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu .

Pengertian dari oranisasi adalah satu jenis wadah di masyarakat yang dibuat bersama oleh beberapa oarang dengan tujuan dapat memperoleh efesiensi kerja tertentu semaksimal mungkin.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Dan untuk mencapai tujuan maksimal di butuhkan tenaga besar maka di bentuklah suatu organisasi Yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerja sama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsidari organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan.

Tata kerja bisa di sebut juga metode adalah satu cara bagaimana agar kita dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara tepat sehingga proses kegiatan manajemen pun dapat di laksanakan dengan tepat.Oleh karna itu dapat di katakana hubungan antara manajemen dan tata kerja seperti berikut:

Manajemen 

  • Menjelaskan perlu ada proses kegiatan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya suatu tujuan.
Tata Kerja

  • Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber yang ada dan waktu yang tersedia.

Hubungan antara menejemen, Organisasi dan Tata kerja sendiri sebagai berikut :

Manajemen :
     Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia satu sama lain

Organisasi : 
     Alat bagi pencapaian tujuan dan alat bagi pengelompokkan kerja sama

Tata Kerja
     Pola cara-cara bagaimana kegiatan kerja sama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien

Kesimpulan Bahwa Managemen , Organisasi , dan Tata Kerja selalu memiliki keterikatan satu sama lain yang tidak bisa di acuhkan salah satunya karena ketiganya menciptakan suatu keseimbangan salam proses menyelesaikan/mengambil suatu keputusan dengan mengacu pada satu tujuan .


Jumat, 29 Juni 2012

MANUSIA DAN HARAPAN



Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti
manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan
kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung
pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan
mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya
perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya
Ilmu Budaya Dasar    Halaman 1 dari 3 dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau
meningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia
langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga
dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup
dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat  dan dorongan kebutuhan
hidup.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu
maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah
keinginan untuk memenuhi kebutuhan  hidupnya. Sesuai dengan kodratnya
harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3.  hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini
akan kebenaran. Kepercayaan adalah  hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah
kebenaran. Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang
mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia
merupakan focus dari segala pikiran,  sikap dan perasaan. Dalam tingkah laku,
perbuatan manusia selalu hati-hati  agar mereka tidak menyimpang dari
kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap
dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga
teori tentang kebenaran :
1.  teori koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu
bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan
Ilmu Budaya Dasar    Halaman 2 dari 3 sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati.
Paul manusia. Paul pasti mati.
2.  teori korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan
benar bila materi pengetahuan yang dikandung  penyataan itu
berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh
pernyataan tersebut.
3.  teori pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria
apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia.
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.  kepercayaan pada diri sendiri
2.  kepercayaan pada orang lain
3.  kepercayaan pada pemerintah
4. kepercayaan pada Tuhan.

sumber : (http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-harapan)

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.


Faktor terjadinya kegelisahan atau kecamasan :
1. Ketidakmampuan seorang dalamenghadapi kenyataan hidup.
2. Munculnya rasatakut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Situasi budaya kita yang belum mapan betul.
4. Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri.
5. Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.
6. Karena sedang menunggu sesuatu.
7. Faktor dari luar yang terjadi karena lingkungan dimana ia tinggal dan masyarakat sekitarnya.

Sebab-sebab timbulnya rasa takut :

1. Kurang beriman
Pengaruh iman terhadap jiwa dan kehidupan manusia, diantaranya berani, sebab bagi yang beriman tidak ada yang l ebih kuat dari kekuatan Allah dan tidak ada kebesaran yang melebihi kebesaran Allah.
2. Kurang atau tidak yakin akan kekuatn diri sendiri
Kurang yakin akan kekuatan diri sendiri menjadi seorang yang pengecut, ancaman yang dihadapinya terasa begitu besar sebaliknya diri merasa kecil.
3. Karena merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan didalam hatinya, oleh sebab itu orang yang jiwanya labil tidak akan memiliki keyakinan dan keberanian.




MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab adalah sesuatu yang kita dilahirkan dengannya, dan akan mengikuti semua hidup kita. Untuk memulainya, kita semua dituntut dengan dua tanggung jawab yang kita tidak bisa mengabaikan, salah satunya adalah untuk memperbaiki diri kita dan yang lainnya adalah mengupayakan keseimbangan dalam hidup. Juga, kita bertanggung jawab untuk apa yang kita ambil dalam hidup, karena kita menerima tanggung jawab sambil jalan. Apapun yang kita gerakkan, kita bertanggung jawab untuk lingkup dan sifat kegiatan yang terjadi kemudian; sebab dan akibat. Sebab dan akibat adalah salah satu hukum ciptaan manusia yang tidak dapat dihindari.



Sering kali ketika kita berada di sisi lain, dan merencanakan kehidupan berikutnya, kita mengambil beban yang lebih besar dari yang seharusnya, dan seringkali kita tidak bisa membawa beban, sehingga kita meninggalkan kehidupan ini pada usia dini kecuali kita sangat kuat. Kadang-kadang kita mengambil tanggung jawab untuk merawat orang tua lanjut usia yang pada saat itu tampaknya seperti beban berat, namun di kemudian hari setelah orang tua itu hilang kita sangat senang kita melakukan apa yang bisa dilakukan untuk membantu mereka dan membuat mereka bahagia di hari terakhir mereka.
Cukup sering seorang anak akan mengatakan kepada orangtua, saya tidak minta dilahirkan, yang merupakan pernyataan yang sangat tidak benar karena mereka sangat meminta untuk dilahirkan. Itu adalah keinginan terbesar mereka untuk dilahirkan atau mereka tidak akan berada di sini. Untuk membantu membuat orang tua senang dan nyaman di usia tua mereka memang karma baik. Mereka merawat kita ketika kita tidak berdaya dan seringkali sakit dan sekarang adalah waktu kita untuk membantu mereka.
Ketika pasangan memutuskan untuk memiliki anak mereka menerima tanggung jawab yang delapan belas tahun bahwa mereka tidak boleh mengingkari. Mereka telah mengambil tanggung jawab memberikan anak bahwa perawatan terbaik dan bimbingan mungkin saat mereka tumbuh dewasa.
Tanggung Jawab datang dalam berbagai bentuk dan dalam derajat banyak seperti tanggung jawab tunggal, tanggung jawab bersama dan tanggung jawab kelompok, dan satu orang dapat terlibat dalam semua tiga pada saat yang sama. Beberapa orang, bagaimanapun, mengambil dan menerima tanggung jawab sementara yang lain berjalan ketika kata tersebut disebutkan. Hal ini pada gilirannya tergantung pada apakah atau tidak mereka memiliki sistem saraf yang kuat. Jika mereka memiliki sistem saraf lemah mereka tidak dapat menghadapi tanggung jawab keras tidak peduli seberapa kerasnya mereka mencoba. Jadi, tanggung jawab mereka dalam hidup adalah untuk mendapatkan sistem saraf lebih kuat dan tidak melemah dalam hidup ini. Meditasi Transendental, bagaimanapun, akan sangat memperkuat sistem saraf sebagai salah sarana berlatih.
Kesalahan dalam hidup adalah dalam meminta satu dengan sistem saraf lemah untuk memikul tanggung jawab yang terlalu berat karena mereka tidak dilengkapi untuk melakukannya. Bahkan jika mereka bersedia melakukannya, mereka tidak dapat menangani beban, dan ketika Anda yang paling membutuhkannya mereka tak bisa ditemukan. Kadang kita berharap terlalu banyak dari orang-orang dan ketika kita melakukan kita sering dalam untuk kekecewaan besar. Secara umum, orang yang kuat percaya yang lain, atau seharusnya, sama kuatnya dengan dia dan pada kenyataannya ini hanyalah tidak terjadi. Kekuatan gravitasi ke kekuatan dan kelemahan kelemahan. Namun demikian, yang kuat yang akan membantu yang lemah menjadi kuat dan tidak membuat mereka lebih lemah dengan memaksa mereka melampaui kapasitas mereka.
Alkitab mengatakan yang lemah lembut akan memiliki bumi, tetapi yang lemah tidak akan mewarisi bumi atau hal lain. Proyeksi harus menjadi lebih kuat dan cara untuk melakukannya adalah untuk mengambil tanggung jawab tertentu, tetapi tidak terlalu banyak pada satu waktu, sebagai salah satu akan tumbuh lebih kuat dengan waktu, pertimbangan dan usaha. Seseorang yang lemah berada di sekitar orang yang kuat cenderung menjadi lebih kuat dengan asosiasi dan kekaguman. Hal lain, orang kuat yang mengambil tanggung jawab yang diberikan memiliki cara untuk sukses dalam apa yang mereka lakukan, sementara kesepakatan lemah terutama dengan kegagalan. Telah dikatakan bahwa tidak ada orang besar. Mereka hanya pria yang, didorong masuk ke dalam situasi tertentu pada saat kebutuhan besar, hidup sampai dengan tanggung jawab ditempatkan pada mereka dan mereka dibawa melalui keberhasilan.
Umumnya, mereka yang dalam modus ketidaktahuan atau tidak merasa memiliki rasa tanggung jawab. Mereka hanya menggulung sepanjang dalam hidup mencari bantuan dari sumber yang tersedia dan melakukannya dengan rasa sangat sedikit pemeliharaan atau kebanggaan diri. Mereka dalam modus gairah sangat sering ingin mengambil tanggung jawab dunia. Mereka sangat aktif dan sangat intens dalam hal apa yang mereka lakukan dan yang biasanya terlalu banyak, dan banyak meninggalkan dunia ini paruh baya, usia. Itulah mengapa ada begitu banyak perempuan kaya di dunia. Lalu ada orang-orang dalam modus kebaikan yang biasanya di jalan spiritualitas. Mereka memiliki keprihatinan yang mendalam bagi kemanusiaan, tetapi mereka juga memahami reinkarnasi dan karma. Mereka meminjamkan bantuan mereka di mana mereka mampu untuk membantu dan membiarkan saja apa yang mereka tidak memiliki kontrol atas. Mereka benar-benar memahami tanggung jawab mereka dan mereka hidup sampai mereka, menyadari bahwa tanggung jawab prinsip mereka adalah untuk mendapatkan perkembangan spiritual sebanyak mungkin dalam hidup ini, dan dengan cahaya mereka menjadi panduan bagi mereka yang meminta bimbingan. Mereka tidak bergegas keluar dan mencoba untuk menyelamatkan dunia karena mereka sangat sadar bahwa banyak orang tidak memiliki kesadaran untuk diselamatkan. Mereka tahu bahwa manusia adalah seperti anak-anak, mereka harus tumbuh menjadi tanggung jawab dan menjadi kesadaran akan tujuan hidup.
Kebanyakan orang di dunia ingin bahagia, tapi mereka belum menyadari bahwa mengejar kebahagiaan langsung tidak menghasilkan kebahagiaan. Kebahagiaan datang sebagai produk-oleh dari pelayanan tanpa pamrih dan bukan dari motivasi egois untuk keuntungan pribadi dan kebahagiaan pribadi dengan mengorbankan orang lain.
Tanggung jawab besar akhir kita semua miliki adalah untuk menemukan jalan pembebasan dan sekali dimulai ke jalan untuk tetap setia untuk berlatih dan mencapai tujuan hidup begitu kita dapat. Jadi, usia yang lalu kami mengambil tanggung jawab untuk evolusi manusia, tanggung jawab atas tindakan kita, ucapan kita dan pikiran kita. Dan sekarang kita datang ke dekat kehidupan manusia di bumi ini di mana kita dapat meletakkan tanggung jawab kita dan mendengar Bapa berkata cinta semua, “Bagus Anda mungkin sekarang pulang dan pergi tidak tahu lebih lanjut, Anda menghadapi tanggung jawab anda dan Anda telah sepenuhnya jatuh tempo dan Anda sekarang salah dengan saya untuk selamanya.”

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.



Berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan hidup itu disebut ideology.
Pengertian Ideologi

Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:
a)    Destut De Traacy :istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
b)      Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
·  Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
·  Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
Hak ideology ada dua yaitu:
1.      Hak memperoeh kebebasan
2.      Hak memperoleh perlindungan sebagai warga Negara

Faktor yang mempengaruhi prilaku seseorang

Pada tahap pertama, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan (knowledge). Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Komponen kognitif merupakan representasi yang dipercaya oleh individu. Komponen kognitif berisi persepsi dan kepercayaan yang dimiliki individu mengenai sesuatu kepercayaan datang dari yang telah dilihat, kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek. Sekali kepercayaan telah terbentuk, akanmenjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai yang dapat diharapkan dari objek tertentu. Namun kepercayaan sebagai komponen kognitif tidak terlalu akurat. Kadang-kadang kepercayaan tersebut terbentuk justru dikarenakan kurang atau tiadanya informasi yang benar mengenai objek yang dihadapi. Seringkali komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan atau opini.
Tahap kedua adalah tahap memahami (comprehension), merupakan tahap memahami suatu objek bukan sekedar tahu atau dapat menyebutkan, tetapi juga dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek. Tahap selanjutnya, tahap ketiga, tahap aplikasi (application), yaitu jika orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat mengaplikasikan prinsip yang diketahui pada situasi yang lain. Sedangkan tahap ke empat merupakan tahap analisis (analysis), merupakan kemampuan seseorang menjabarkan dan atau memisahkan. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang sudah sampai pada tingkat analisis jika dapat membedakan, memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram pada pengetahuan atas objek tersebut.

Tahap ke lima adalah sintesis (synthesis). Tahap ini menunjukkan kemampuan seseorang untuk merangkum suatu hubungan logis dari komponen ­komponen pengetahuan yang dimiliki. Sintesis merupakan kemampuan untuk menyusun formulasi baruSedangkan tahap terakhir, berupa tahap evaluasi (evaluation). Tahap ini  berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukanpenilaian terhadap suatu objek.

Sedangkan menurut Green faktor perilaku dibentuk oleh tiga faktor utama yaitu :
  1. Faktor predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai dan tradisi.
  2. Faktor pemungkin (enabling factors), yaitu faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan antara lain umur, status sosial ekonomi, pendidikan, prasarana dan sarana serta sumber daya.
  3. Faktor pendorong atau penguat (reinforcing factors), faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku misalnya dengan adanya contoh dari para tokoh masyarakat yang menjadi panutan.
Usaha / Perjuangan

Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha / perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja keras.
Kerja keras itu dapat dilakuan dengan otak / ilmu maupun dengan tenaga/ jasmani, atau kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya dari pada dengan jasmaninya. Sebaliknya para buruh, petani lebih banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para tukang dan para ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani dari pada salah satunya. Para politikus lebih banyak kerja otak dari pada jasmani, sebaliknya prajurit lebih banyak kerja jasmani dari pada otak.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri.karena itu tidak boleh bermalas-malas, bersatai-santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia mengatur waktunya itu.
Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini diangkat ketingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha / perjuangan warga negaranya sedemian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan hidu /idiologi yang dianut oleh suatu negara.

Keyakinan / Kepercayaan

Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari kata akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat yaitu ;
 Aliran naturalisme
 Aliran intelektualisme

Langkah-langkah Berpandangan Hidup Baik

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walaupun bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup iti tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.


MANUSIA DAN KEINDAHAN


Hakekat dari Keindahan
Keindahan adalah susunlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.

 Pengelompokan-pengelompokan pengerian keindahan
dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini :
1. Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy);
2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten).
3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
4. Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan (Winehelmann).
5. Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury). .
6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis).

 Hubungan manusia dan keindahan
manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan
dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu.
Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.
Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.

MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

B. Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan.

Didalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang – orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim dan sebagainya. Antara lain, ayat 40 surat Al-Ankabut menyatakan “Maka masing – masing (mereka itu) Kami azab karena dosa – dosanya, diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. ALLAH sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri”.

C. Kekalutan Mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie.

D. Penderitaan Dan Perjuangan

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.

E. Penderitaan, Media Masa Dan Seniman

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bernama Arie Hanggara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul “Arie Hanggara”.

F. Penderitaan Dan Sebab – Sebabnya

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut nasib buruk ini dapat diperbaiki bila manusia itu mau berusaha untuk memperbaikinya.
Penderitaan yang timbul karen penyakit, siksaan / azab Tuhan

Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

G. Pengaruh Penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam – macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.



(sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/)

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Cinta adalah curahan rasa peduli dari hati yang dimiliki setiap manusia terhadap apa yang membuat diri mereka nyaman terhadap sesama manusia dan mahluk lainnya. Cinta itu timbul karena adanya ketertarikan antara satu sama lain. Sedangkan kasih adalah rasa sayang terhadap sesama. jadi cinta kasih adalah rasa kepedulian manusia terhadap sesamanya maupun mahluk lain sehingga menimbulkan rasa kasih sayang.



3 Unsur Tentang Cinta

Dalam cinta memiliki 3 unsur untuk memperkokoh cinta tersebut.
pictriangular-theory-of-love-imagegif

1. Keterikatan : manusia yang saling berhubungan satu sama lainnya didalam menjalin hubungannya, saya ambil contoh : satu pasangan yang menikah akan selalu menjalani harinya bersama-sama disetiap harinya, dari kesehariannya itu maka akan munculah rasa ketergantungan atau rasa saling membutuhkan satu sama lain dalam membina hubungan mereka untuk menjadi sebuah keluarga yang ideal.
2. Hasrat : keinginan manusia yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut dalam segala sisi kebutuhan, contoh dalam sisi seksual.
3. Komitmen : dalam sebuah hubungan, manusia membuat komitmen atau perjanjian antara satu sama lainnya demi membuat sebuah ikatan yang kokoh.

3 Tingkatan Cinta
Cinta menurut saya sendiri mempunyai 3 tingkatan yaitu :

    Cinta kepada Tuhan pemilik alam semesta ini, karena tanpa kekuasaanya, kita takkan ada di bumi ini. Dan cintailah pengikutnya yaitu nabi Muhammad saw. Dalam islam ada sebuah saran, yaitu cintailah nabimu, yaitu Muhammad saw. Karenanya ia kan membawa kebenaran kepada umatnya.
    Cinta kepada kedua orang tua yang senantiasa menjaga kita dari sebelum lahir hingga saat ini. Perjuangan seorang ibu itu tiada tara dibanding apapun juga. Dia senantiasa menanggung kita selama 9 bulan dalam perutnya dan mempertaruhkan nyawanya demi lahirnya kita di bumi ini.
    Cinta terhadap teman maupun teman speasial dalam hidup kita.

Bentuk Cinta

Cinta sebenarnya tidak memiliki bentuk, melainkan cinta adalah ungkapan dari hati seseorang kepada seseorang yang ia sayangi maupun kasihi. Tetapi banyak orang yang mengartikan bahwa cinta mempunyai lambang atau bentuk. Bentuknya adalah love atau bentuk hati. Tetapi mereka sendiri tidak tahu kenapa lambang cinta digambarkan bentuk love.

Kasih Sayang

Kasih sayang adalah rasa peduli terhadap apa yang disayangi. Contohnya adalah satu pasangan yang saling mencintai dan menimbulkan rasa ketergantungan antara satu sama lainya. Hal tersebut lah yang dinamakan cinta. Jadi cinta itu berawal dari kasih sayang.
Dalam garis besar, bukan hanya manusia saja yang mempunyai rasa kasih sayang. Melainkan mahluk lain seperti binatang, saya ambil contoh induk beruang kutub dengan anak-anaknya. Beruang adalah salah satu binatang buas, dan beruang itu tidak akan memakan anaknya sendiri.
Hal tersebut dikarenakan rasa kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, dari fakta tersebut dapat dibuktikan bahwa binatang sebuas apa pun tidak akan mampu untuk membunuh anaknya sendiri.
Jika dikaitkan oleh manusia pada zaman ini sangatlah berbeda jauh, banyak manusia yang tega melakukan aborsi, membunuh anak bayi yang masih kecil dikarenakan hasil dari hubungan gelap. Dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia yang tega untuk membunuh bayinya sendiri ialah lebih buas dari binatang.


http://nurullritski.blogspot.com/search?updated-max=2012-04-09T21:36:00%2B07:00&max-results=3